MAKALAH TENTANG PERMASALAHAN PENERAPAN METODE BELAJAR KELOMPOK BAGI SISWA
1.
MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
“PERMASALAHAN
PENERAPAN METODE BELAJAR KELOMPOK BAGI SISWA”
DI
SUSUN OLEH :
NAMA :
LILIS FATONA
NIM : A1C317030
KELAS :
FISIKA REGULER B
DOSEN
PENGAMPU :
Dr.
Drs. ALI IDRUS, M.Pd., ME
PENDIDIKAN FISIKA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Penerapan Metode Belajar Kelompok Untuk
Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Ali Idrus, M.Pd.,
ME selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Pendidikan karena atas bantuan berupa
materi kuliah yang telah diajarkan sehingga bisa menjadi referensi dalam pembuatan
makalah ini.
Harapan
penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
ini agar menjadi lebih baik dan lebih lengkap lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, masih banyak terdapat
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Jambi,
6 Desember 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
BAB II PERMASALAHAN
3
BAB III KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar
4
B. Pengertian
Metode Belajar
4
C. Pengertian
Belajar Kelompok
4
D. Manfaat
Belajar Kelompok
4
E. Bentuk-bentuk
Belajar Kelompok
5
F. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Belajar Kelompok
6
BAB IV PEMBAHASAN
8
BAB V KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Penerapan metode belajar kelompok banyak disalahgunakan oleh siswa. Hal
yang seharusnya dilakukan saat belajar kelompok adalah bekerja sama untuk
membahas materi-materi pelajaran yang kurang dipahami maupun untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
Belajar kelompok adalah suatu cara belajar yang dilaksanakan bersama
dalam suatu kelompok. Para anggota kelompok saling berhubungan dan
berpartisipasi, memberikan pendapatnya untuk membahas pelajaran secara bersama-sama.
Belajar kelompok juga dapat memberi kesempatan kepada para anggota untuk
mempelajari cara berpartisipasi secara efektif, belajar menjadi anggota yang
baik, belajar cara berdiskusi, dan kerja sama demi kebaikan kelompok.
Namun, dalam belajar kelompok siswa malah
menjadi malas karena hanya bergantung pada salah satu siswa yang pandai untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan. Seringkali terdapat siswa yang hanya
bermain-main saja saat belajar kelompok dilaksanakan.
Belajar kelompok dilakukan melalui penyaluran pendapat,
penyelesaian masalah secara bersama-sama. Namun, beberapa siswa malah
menjadikan belajar kelompok sebagai tempat untuk mencotek hasil kerja teman
yang pandai yang telah selesai mengerjakan suatu tugas.
Jika belajar kelompok terlaksana
dengan baik maka dapat membuat siswa aktif mencari bahan untuk menyelesaikan
tugasnya, saling bekerja sama dan kompak dalam kelompok, serta mengembangkan jiwa
kepemimpinan siswa dan melatih keterampilan berdiskusi dalam proses kelompok. Dengan
menerapkan pembelajaran ini diharapkan siswa dapat bekerjasama dengan temannya,
karena keberhasilan kelompok menjadi tanggung jawab bersama. Dengan penerapan metode
belajar kelompok siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan, karena
siswa dapat bekerja mengembangkan pengetahuannya dengan pengalaman langsung.
Topik masalah ini sangat menarik minat penulis untuk dijadikan
bahasan dalam makalah ini, karena topik ini banyak diperdebatkan di kalangan
siswa dimana ada ada yang setuju dan ada pula yang tidak setuju dengan metode
belajar kelompok ini. Oleh karena itu, penulis ingin membahas mengenai topik
ini untuk mengamati manfaat sebenarnya dari metode belajar kelompok ini.
BAB II
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN
Belajar kelompok merupakan salah
satu metode dalam belajar selain belajar secara individu dan juga belajar secara
formal di sekolah. Belajar kelompok sesungguhnya salah satu cara untuk
menumbuhkan rasa semangat untuk belajar, karena di dalam belajar, faktor yang
berperan adalah diri kita masing-masing atau interaksi dengan teman kita
sendiri. Ketika kita ikut dalam belajar kelompok kita akan
mengetahui trik-trik lain yang dilakukan oleh teman kita untuk dapat memahami suatu
materi dengan lebih cepat. Selain itu dalam belajar kelompok kita akan
mendapatkan suasana yang berbeda jika dibandingkan dengan belajar mandiri. Namun, dalam belajar kelompok hal yang sering sekali terjadi yaitu
yang berfikir dan bekerja hanya satu orang dan yang lainnya sibuk dengan
hal-hal yang tidak penting yang seharusnya tidak dilakukan seperti asik
mengobrol, bercanda, dan hal-hal yang lain. Hal ini yang akan menghambat
berjalannya belajar kelompok yang efektif. Sering pula belajar kelompok hanya
digunakan untuk menyelesaikan tugas tanpa berpikir dan hanya meniru hasil kerja
teman, yang sering ditemui pula belajar kelompok hanya untuk sekedar
bermain-main dengan teman.
Dari beberapa penjelasan
diatas, membuat siswa menjadi malas jika dilakukan metode belajar kelompok.
Hal-hal tersebut menjadikan belajar kelompok dipandang kurang efektif dalam
meningkatkan kemampuan belajar siswa.
Melihat sebab-sebab
tersebut, muncul pertanyaan bagaimanakah tata cara belajar kelompok sehingga
dapat memberi manfaat pada hasil belajar siswa? Apakah penerapan belajar
kelompok bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa? Apakah
belajar kelompok bisa membawa dampak yang baik terhadap perubahan pada cara
belajar siswa? Hal inilah yang akan dibahas pada makalah ini. Dimana dalam
makalah ini akan dijabarkan apa yang sebenarmya dapat diperoleh dari penerapan
belajar kelompok serta untuk meluruskan dan merubah pola pikir siswa terhadap
metode belajar kelompok.
.
BAB III
KAJIAN TEORI
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Menurut Arsyad (2009:1), belajar
adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di
mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya
perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh
terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya.
B. Pengertian Metode Belajar
Menurut
Slameto (2013: 65), metode belajar merupakan salah satu cara yang digunakan
oleh guru dalam proses belajar mengajar di sekolah agar informasi yang
disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa. Salah satu bentuk
metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar adalah dengan
belajar kelompok.
C. Pengertian Belajar Kelompok
Menurut Arsyad (2009:3), belajar kelompok merupakan proses penerimaaan pengetahuan yang dilakukan
oleh sekumpulan individu yang melakukan suatu kegiatan secara logis dan
sistematis untuk proses terjadinya perubahan tingkah laku melalui peningkatan
pengetahuan , keterampilan, sikap, dan kemampuan.
Menurut
Danim (2013:131), kerja kelompok adalah suatu metode mengajar dimana anak-anak
sebagai kelompok bersama-sama berusaha untuk memecahkan suatu masalah atau
melakukan suatu tugas.
D. Manfaat Belajar Kelompok
Menurut
Setiawan (dalam Radno Harsanto, 2007:44) menjelaskan beberapa manfaat adanya
belajar bersama dalam kelompok. Manfaat tersebut antara lain :
1.
Membentuk kerjasama antar siswa.
Dengan saling bekerjasama dalam satu kelompok maka akan tertanamkan nilai bahwa
saling membantu itu hal yang sangat baik.
2.
Membentuk keakraban dan kekompakan
dalam kelas. Dengan adanya belajar bersama dalam kelompok akan membantu siswa
mengenal siswa lain, memperhatikan dan membantu teman sekelas, serta menjadi
kerasan baik sebagai anggota kelompok kecil
maupun anggota dalam seluruh kelas.
3.
Menumbuhkan keterampilan dasar yang
dibutuhkan dalam hidup. Keterampilan tersebut antara lain sikap mendengarkan,
menerima pandangan orang lain, berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan
konflik, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
4.
Meningkatkan kemampuan akademis,
rasa percaya diri, dan sikap positif terhadap sekolah.
5.
Mengurangi atau bahkan menghilangkan
aspek negatif kompetisi. Karena saat ini yang sedang berkembang di masyarakat
adalah persaingan bukan kerjasama.
E. Bentuk-bentuk Belajar Kelompok
Menurut Setiawan (dalam Radno Harsanto, 2007:44-51) menyebutkan bahwa bentuk-bentuk belajar bersama kelompok adalah sebagai
berikut :
1.
Belajar secara berpasangan
Dalam bentuk ini, guru membuat pasangan-pasangan sebagai teman belajar.
Pasangannya duduk saling bersebelahan seperti pada kelas tradisional. Kegiatan
yang dilakukan seperti latihan mengerjakan soal, tanya jawab dan hafalan.
2.
Kelompok belajar mandiri
Dalam bentuk ini, guru membagi siswa yang ada di kelas menjadi beberapa
kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari tiga orang siswa dan mereka duduk
saling berdekatan. Tugas yang dilakukan oleh kelompok ini adalah memeriksa
pekerjaan rumah dan belajar bersama.
3.
Belajar bersama secara berkelompok
Belajar bersama dalam kelompok sangat cocok digunakan untuk mempelajari
semua bidang studi, dengan syarat bahwa jawaban yang benar hanya ada satu.
4.
Kelompok belajar sistem “pakar”
Belajar bersama dengan saling melengkapi dapat digunakan untuk mempelajari
semua mata pelajaran. Dalam bentuk ini, ada kelompok yang dinamakan kelompok
awal dan kelompok pakar. Siswa yang berada dalam kelompok pakar akan bertugas
menyampikan apa yang diketahuinya ke kelompok awal.
5.
Kelompok kerjasama dalam tes
Model seperti ini akan mengurangi rasa cemas yang ada dalam diri siswa. Guru
berkeliling ke kelompok yang sedang bekerja, mendengarkan siswa dalam
mendiskusikan jawaban atas soal.
6.
Regu proyek
Salah satu bentuk belajar bersama dalam kelompok adalah belajar bersama
untuk menghasilkan suatu produk.Kegiatan seperti ini akan meningkatkan harga
diri siswa. Mereka juga akan menjadi lebih ramah dan akan memperhatikan
kebutuhan sesamanya.
7.
Proyek satu kelas
Proyek seluruh kelas memang membutuhkan waktu lama serta tenaga yang tidak
sedikit, akan tetapi hasilnya sangat luar biasa yaitu susasana kelas menjadi
akrab dan siswa semangat belajar apabila didukung dengan prestasi belajar yang
tinggi.
F.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Kelompok
Variabel pokok yang mempengaruhi
hasil kinerja kelompok menurut Winarno Surakhmad (1980: 118) adalah sebagai
berikut :
1.
Kecerdasan individual
Kecerdasan individual yang utama yaitu berbentuk kesanggupan mengerti,
kemampuan melihat kedepan, dan membuat rencana. Orang yang lebih cerdas
diharapkan adanya usaha keras yang lebih efisien, menyelesaikan pekerjaan
dengan kecepatan lebih besar dari pada orang yang kurang mampu membuat
perencanaan terlebih dahulu. Hal ini akan sangat berpengaruh atas keberhasilan
kelompok.
2.
Hubungan emosional antara individu dengan individu
Apabila orang-orang saling suka satu sama lain, mereka tidak akan
menyinggung perasaan, saling bersaing, maupun menonjolkan diri dalam
melaksanakan pekerjaan dibandingkan dengan orang-orang yang lekas gugur dan tak
tahan kecaman, kurang toleransi terhadap pendapat orang lain, dan selalu menuntut
pengakuan yang tidak seimbang dalam meng”claim” hasil kerja kelompok.
3.
Familiaritas dalam masalah yang menjadi perhatian
kelompok
Walaupun sama dalam segala hal, namun dapat diperhitungkan adanya perbedaan
hasil keja antara kelompok yang anggotanya mengetahui dengan kelompok yang
anggotanya kurang mengetahui persoalan yang dihadapi.
4.
Familiaritas akan metoda-metode kerja kelompok
Walaupun sama dalam segala hal lainnya, orang-orang yang sudah pernah
bekerja kelompok dalam memecahkan suatu masalah akan lebih mengerti pula
langkah-langkah yang sering memberikan hasil besar dalam mengorganisasi
kelompok seperti mengetahui jenis gangguan, jumlah kemajuan yang diharapkan,
dan langkah-langkah dalam menghadapi masalah yang timbul.
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Belajar kelompok adalah
sebuah metode pembelajaran dimana siswa belajar bekerja sama dalam sebuah kelompok
untuk menyelesaikan tugas belajar. Belajar kelompok merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk membahas suatu materi dalam
pelajaran yang sedang dihadapinya, dimana mungkin dalam materi tersebut ia kurang
mengerti sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya, maka saat belajar
kelompoklah ia bisa lebih memahami tentang materi-materi yang kurang jelas atau
kurang dipahami tersebut.
Saat belajar kelompok ada
suatu proses transfer ilmu yang melibatkan lebih dari satu orang, dimana antara
siswa yang satu dengan yang lain dapat saling berbagi ilmu. Belajar kelompok
merupakan salah satu metode dalam belajar selain belajar secara individu dan
juga belajar secara formal di sekolah.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, banyak siswa yang
menyalahgunakan metode belajar kelompok ini. Dalam
belajar kelompok, hal yang sering sekali terjadi yaitu hanya siswa yang rajin
dan pandai lah yang berfikir dan bekerja untuk membahas materi pelajaran maupun
tugas sekolah yang diberikan. Hal ini yang akan menghambat berjalannya belajar
kelompok yang efektif. Maka dari itu setiap kelompok harus membuat aturan yang
disepakati oleh seluruh anggota dimana setiap anggota harus menyampaikan
pendapatnya dan tidak bergantung ke salah satu orang didalam kelompok tersebut.
Kemudian siswa pun
menganggap bahwa belajar kelompok bertujuan untuk
menyelesaikan tugas tanpa harus susah-susah berfikir atau dapat dikatakan hanya
meniru. Ini sebenarnya hampir sama dengan kesalahan yang pertama tadi namun
yang dipermasalahkan disini adalah niat dari anggota. Jadi, mereka harus
mengubah niat yang demikian itu dengan niat untuk belajar bersama dengan teman namun
juga harus belajar mandiri. Selain itu juga harus ada ketegasan dari
teman-temanya untuk tidak memperbolehkan teman yang hanya asal meniru jawaban
saja.
Siswa juga berpikir bahwa
belajar kelompok hanya untuk sekedar bermain-main dengan teman. Hal ini
seharusnya tidak terjadi apabila siswa tersebut sadar akan
kewajiban-kewajibanya dalam hal belajar. Apabila kita mengetahui tujuan kita
mengikuti belajar kelompok dengan benar maka keinginan untuk hanya sekedar
bermain-main dengan teman itu akan hilang dengan sendirinya. Walaupun sekarang
ini apabila belajar dengan terlalu serius maka akan menimbulakan kejenuhan dan
kebosanan, jadi memang diperlukan waktu untuk bercanda namun harus dalam
batasan yang wajar atau tidak berlebihan di dalam bercanda.
Dengan pemahaman yang benar terhadap pelaksanaan metode belajar kelompok
ini, maka metode ini dianggap efektif dan efisien untuk diterapkan dalam proses
belajar untuk meningkatkan kemampuan belajar yang dimiliki siswa. Metode
belajar kelompok ini dianggap efektif dan efisien karena melalui metode ini,
siswa lebih termotivasi dalam belajar, hal ini dikarenakan tentunya dalam
setiap kelompok belajar pasti terdapat beberapa siswa yang memiliki kemampuan
lebih jika dibandingkan dengan teman-temannya, dengan demikian siswa bisa termotivasi
untuk belajar agar kemampuan yang mereka miliki sama, sebagai contoh dengan
perkataan “karena orang lain bisa, pasti saya juga bisa.”
Kemudian dengan metode belajar kelompok, siswa lebih mudah dalam memecahkan masalah yang dipelajari, karena
melibatkan pikiran banyak siswa lainnya. Jika salah satu siswa menemui kendala
atau masalah dalam menyelesaikan tugasnya, ia bisa bertanya dan meminta bantuan
serta saran dari teman-temannya yang lain dalam kelompok belajar tersebut
tentang apa yang salah atau apa yang kurang dari penyelesaian tugasnya itu.
Dengan demikian, tugaspun terselesaikan dengan baik. Selain itu, bisa menambah
wawasan dan pengetahuan siswa yang satu dengan masukan-masukan pengetahuan yang
baru yang diberikan oleh siswa lainnya sehingga bisa juga meningkatkan
kemampuan siswa tersebut.
Ketika kita ikut dalam
belajar kelompok, kita akan mengetahui cara-cara ataupun trik-trik lain yang
dilakukan oleh teman kita yang lain untuk dapat memahami suatu materi dengan
lebih cepat sehingga dari berbagai contoh yang bisa kita lihat di dalam
kelompok belajar kita, kita dapat memilih mana yang paling tepat dan sesuai
dengan diri kita sehingga bisa diaplikasikan pada diri kita.
Selain itu dikatakan metode belajar kelompok dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan belajar siswa dikarenakan belajar dalam kelompok dapat menghilangkan kebosanan. Belajar sendiri terkadang
sangat membosankan. Ketika belajar kelompok kita akan
mendapatkan suasana yang berbeda jika dibandingkan dengan kita belajar sendiri
karena biasanya ketika telah menemukan masalah yang cukup sulit dan sudah
mencoba berulang kali belum dapat menemukan solusinya akan membuat kita jenuh di
mana jika semakin menumpuk dapat mengakibatkan stres. Maka dari itu ketika kita belajar kelompok apabila kita memiliki
kesulitan akan segera mendapatkan masukan ataupun bantuan dari teman yang lain
untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Dengan
kata lain melalui belajar kelompok kita dapat berinteraksi bersama anggota
kelompok lainnya sehingga membuat belajar lebih menyenangkan, dengan demikian
kemampuan untuk menyerap materi belajar menjadi lebih baik karena belajar
dilakukan secara langsung dengan berinteraksi dengan teman-teman lainnya.
Dengan belajar kelompok
kita juga dapat menguji sekaligus mengetahui kemampuan kita dibandingkan
teman-teman yang lain didalam kelompok tersebut sehingga dapat memacu semangat
kita didalam belajar. Karena apabila kita mengetahui kemampuan kita masih
kurang dibandingkan teman kita, secara otomatis kita harus berusaha untuk
minimal sama dengan mereka atau bahkan melebihi mereka.
Melalui pengamatan ini,
didapatkan pula bahwa manfaat lain metode belajar kelompok ini dapat mengembangkan
keterampilan komunikasi yang lebih baik, tentunya hal ini dapat dibuktikan
karena dalam belajar kelompok terdapat beberapa siswa yang memiliki sikap dan
perilaku yang berbeda-beda. Dengan perbedaan ini, cara berkomunikasi pun
menjadi lebih beragam sehingga semakin sering belajar kelompok dilaksanakan
maka dapat membuat keterampilan komunikasi menjadi lebih baik, dan siswa dapat
berinteraksi secara aktif dalam proses pembelajaran saat disekolah.
Dari beberapa penjelasan
diatas, maka menurut penulis metode belajar kelompok dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan
manfaat-manfaat yang diperoleh melalui belajar kelompok. Walaupun masih
terdapat beberapa siswa yang kurang menyukai metode belajar ini karena mereka
menganggap bahwa dengan metode seperti ini mereka akan bergantung pada siswa
yang pandai saja dalam menyelesaikan tugas dan materi-materi yang dibahas.
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa belajar kelompok
merupakan salah satu cara yang cukup baik yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kemampuan belajar siswa. Pemahaman yang salah mengenai belajar
kelompok harus diluruskan sehingga membuat siwa menyadari bahwa belajar
kelompok sebenarnya memberi manfaat-manfaat yang baik demi terwujudnya proses
belajar yang lebih menarik. Melalui belajar kelompok, siswa akan termotivasi
dalam belajar karena melihat kemampuan teman yang melebihi kemampuannya
sehingga ia terpacu untuk belajar demi bisa seperti teman-temannya yang lain.
Selain itu, siswa lebih leluasa untuk memperdalam suatu materi pelajaran
melalui pertukaran informasi dengan teman satu kelompok. Dengan demikian, jika
proses dalam belajar seperti ini dapat membuat siswa bersemangat, siswa menjadi
lebih berkonsentrasi dalam belajar yang tentunya hal ini akan memberikan
realisasi yang sesuai dengan yang diharapkan yaitu meningkatnya kemampuan
belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Slameto. 2013. Belajar dan
Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Bandung:
Alfabeta.
Winarno Surakhmad. 1980. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung:
Tarsito.
Tarsito.
Setiawan, Aris. 2015. Penerapan Belajar Kelompok Untuk
Meningkatkan Minat
dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa. Yogyakarta:
dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa. Yogyakarta:
Jurnal
Pendidikan. Vol. 14, No. 4: 8-10.
Komentar
Posting Komentar